Stratifikasi social
adalah pembedaan atau pengelompokkan para anggota masyarakat secara
vertical/bertingkat. Menurut Pritim A. Sorokin, stratifikasi social adalah
perbedaan penduduk masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat.
Adanya stratifikasi social dalam hidup kita karena dalam hidup kita ada sesuatu
yang harus dihargai yaitu harta, jabatan, pangkat, ilmu, keterampilan, dan
lainnya. Kepemilikan terhadap sesuatu yang dihargai di masyarakat itu
berbeda-beda. Ada yang sedikit, sedang, banyak, itu tergantung dari usaha,
ikhtiar, dan nasib. Stratifikasi social sangat diperlukan untuk membantu
masyarakat dalam menentukkan kelasnya. Dan supaya muncul motivasi dalam
berusaha dan berdoa.
Stratifikasi social
berbentuk piramida yang menunjukkan volemenya makin ke atas makin sedikit.
Karena makin ke atas, rintangan dan tantangannya makin besar, baik dari segi
ekonomi, kebudayaan, dan lain-lain.
Urban
dan Rural Community (Kotaan dan Kampungan)
Urban community atau
orang kota adalah orang yang mempunyai perilaku kotaan. Sedangkan Rural
community adalah orang-orang yang mempunyai perilaku kampungan. Jadi yang
menjadi acuan bukan dari tempat tinggalnya. Karena bisa saja orang yang tinggal
di kampung, tapi memiliki perilaku kotaan, dan sebaliknya. Yang membedakan dari
urban dan rural community adalah dari focus of interest yaitu pusat perhatian
dalam memenuhi kebutuhan pokok dan ada nlai-nilai social di dalamnya. Artinya dia
memikirkan bahwa apa yang dilakukannya dilihat, dinilai dan ditafsirkan oleh
orang lain. Jika kita lihat, tidak sedikit orang terpelajar tapi berperilaku
kampungan. Mengapa bisa demikian? Karena orang tersebut mengabaikan nilai-nilai
social.
Ada juga yang disebut
manusia modern. Orang modern adalah orang yang berfikir secara rasional,
produktif, efien, efektif, dan mempunyai
style yang bagus dan baik.
Mahasiswa dalam hal ini
harus termasuk pada upper class, urban community, dan masyarakat ilmiah, serta
modern community.
0 komentar:
Posting Komentar